Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Showing posts with label Hiburan. Show all posts
Showing posts with label Hiburan. Show all posts

21 Jan 2010

Dunia Facebook Binatang

Waduh apa jadinya n gimana ceritane ya kalo facebook uda menjangkiti para binatang, mereka pasti punya slogan juga buat ngelawan manusia " Binatang Jangan Mau Ketinggalan" gitu kali yah.......sapa tau tar di launching facebook khusus binatang, namanya jg modernisasi heheh, klo beneran binatang pada addic facebookan kaya gini mungkin isi status mereka .

Anjing Pudel : Nunggu mo ke salon neh
Kecoak : Baru aja selamat dari injekan maut, yeah!
Sapi : Aku diraba-rabi lagi oleh majikanku
Kucing : Anak gue yang ke- 5 barusan nanya siapa bapaknya. Gue bingung mau jawab apa. Gue sendiri lupa bapaknya siapa?
Nyamuk: Ane positif HIV AIDS boooo
Ayam : Teman-teman...kalo besok gw ga update... berarti gw udah di goreng.... i luv u all...
Cumi-cumi: Abis isi ulang tinta nich.
Babi: Gw difitnah nyebarin flu. Sialan!!
Kambing : Selamat lebaran haji kemarin ndak disembelih

12 Dec 2009

Dilelang! Lukisan Mbah Surip & Iwan Fals

Jakarta Tertarik membeli lukisan Mbah Surip dan Iwan Fals? Siapkan kocek Anda, karena mulai Sabtu (12/12/2009) besok, lukisan keduanya akan dilelang. Untuk lukisan almarhum Mbah Surip, harga pembukanya Rp 20-30 juta.

"Harga awalnya Rp 20-30 juta, kalau bisa lebih dari itu," tutur Slamet Jenggot, pelukis yang juga sahabat Iwan Fals dan alamrhum Mbah Surip saat ditemui di Libra Ballroom, Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (11/12/2009).

Rencananya di Hotel Sultan jugalah lukisan-lukisan tersebut dipajang. Hasil lelang akan disumbangkan pada korban gempa Sumatera Barat.

Dituturkan Slamet, Iwan Fals dan alamrhum Mbah Surip, menghasilkan lukisan-lukisannya di rumahnya di kawasan Ujung Aspal, Bekasi, Jawa Barat. Untuk Mbah Surip, lukisannya diselesaikan sebelum dirinya wafat. Sayang Slamet Jenggot, tidak ingat kapan tanggal persisnya.

"Untuk melukis Mbah butuh satu malam suntuk. Dia itu melukis kayak ngeludah, nggak langsung, dicicil. Untuk jadi sebuah lukisan butuh dua minggu," urai Slamet.

Ketika melukis, Mbah Surip juga dalam keadaan gelisah. "Dia lari ke sana-ke sini. Mbah itu kalau melukis nggak mau sama dengan orang lain," kisah Slamet lagi.

Berbeda dengan Mbah Surip, Iwan Fals, justru duduk tenang saat melukis. Hanya saja, bibirnya tidak henti-hentinya berbicara masalah politik dan apa saja yang terjadi di Indonesia.

"Dia buat di rumah saya dari jam 9 sampai jam 5, dapat dua lukisan, Nada dan Irama. Kalau yang Irama sudah laku Rp 88 juta," pungkas Slamet.